Minke.id – Sosok Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si memang sudah tak asing lagi di kalangan jurnalis Malang Raya. Rektor Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Malang ini dikenal sebagai pribadi yang terbuka dan bersahabat, khususnya dengan para insan pers. Tak heran, ketika momen Idul Fitri 1446 H tiba, ia langsung menginisiasi kegiatan bertajuk “Riyoyoan Bareng Insan Pers”.
Acara spesial ini berlangsung hangat di Kampus III UIBU, Jumat malam (18/4). Riyoyoan menjadi ajang silaturahmi antar organisasi profesi media di Malang Raya. Hadir dalam kesempatan tersebut lima organisasi pers terkemuka, yakni PWI Malang Raya, IJTI, AJI, AMSI, dan JMSI. Jurnalis senior Gatot Sukardi juga turut memeriahkan acara yang dikemas secara lesehan tersebut.
“Alhamdulillah, Riyoyoan ini adalah yang pertama kali kami gelar, dan saya sangat bersyukur karena dihadiri para ketua organisasi dan anggotanya,” ujar Dr. Nurcholis Sunuyeko. Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh insan pers yang hadir, seraya menyebutkan satu per satu organisasi yang terlibat.
Meski berasal dari latar belakang dan pandangan yang berbeda, menurut Rektor UIBU Malang ini, seluruh jurnalis tetap mengedepankan nilai kebersamaan dan semangat silaturahmi. Riyoyoan menjadi simbol bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk saling menghargai dan menguatkan.
“UIBU siap memfasilitasi acara seperti ini setiap tahun. Sama seperti doa bersama yang biasa kami gelar untuk rekan-rekan jurnalis yang telah mendahului kita di 10 hari terakhir Ramadan,” imbuhnya.
Tak hanya sekadar silaturahmi, acara Riyoyoan juga menjadi momen penting untuk mendeklarasikan transformasi institusi dari IKIP Budi Utomo menjadi Universitas Insan Budi Utomo (UIBU). Ini menandai langkah besar dalam peningkatan kualitas pendidikan dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk media.
Menambah hangat suasana, Ustadz Abdul Wahid hadir memberikan siraman rohani dengan gaya khasnya yang kocak namun penuh makna. Ia mengapresiasi pemilihan istilah “Riyoyoan” yang dinilai lebih membumi dan mencerminkan budaya lokal.
“Saya salut dengan Rektor yang memilih istilah Riyoyoan. Ini bukan hanya halal bihalal, tapi juga refleksi kebersamaan yang otentik,” ujarnya.
Kegiatan Riyoyoan Insan Pers di UIBU Malang ini menjadi bukti nyata sinergi antara kampus dan media. Sebuah contoh bagaimana dunia akademik dan dunia jurnalistik bisa saling mendukung demi kemajuan bersama. (Sap)