Minke.id – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Mojokerto resmi meluncurkan BAZNAS Microfinance Desa (BMD), sebuah program pembiayaan tanpa bunga atau Qardhul Hasan untuk mendukung pengembangan usaha mikro (UMKM) mustahik. Acara peluncuran yang digelar di Kantor BMD, Jalan Benteng Pancasila, Kota Mojokerto ini dihadiri langsung oleh Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, dan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Dalam sambutannya, Noor Achmad menegaskan bahwa program BMD Qardhul Hasan dirancang untuk memberdayakan pelaku usaha mikro melalui skema pembiayaan tanpa bunga. Dana sebesar Rp 1 miliar yang diberikan oleh BAZNAS RI akan digunakan untuk membantu mustahik mengembangkan usaha mereka tanpa beban bunga maupun tekanan dari pinjaman konvensional.
“BMD adalah wujud nyata BAZNAS dalam mendorong program produktif yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan membebaskan masyarakat dari jerat rentenir,” tegas Noor Achmad.
Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) ini mengadopsi sistem pengembalian yang ringan dan tidak memberatkan mustahik. Selain itu, skema Qardhul Hasan ini mendorong pelaku usaha kecil untuk tumbuh lebih sehat secara finansial.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap BAZNAS RI. Ia menyebutkan bahwa kehadiran BMD sangat strategis mengingat Kota Mojokerto memiliki lebih dari 72 ribu UMKM dan IKM yang aktif.
“Dengan hadirnya BMD, penguatan sektor UMKM di Kota Mojokerto akan semakin optimal. Apalagi, seluruh UMKM dan IKM di sini sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB),” ujar Ning Ita.
Menurut data Baznas Kota Mojokerto, saat ini ada sekitar 12 ribu mustahik yang mendapatkan layanan. Program BMD dinilai sangat relevan dengan karakteristik Kota Mojokerto sebagai pusat perdagangan dan jasa.
Melalui program pembiayaan tanpa bunga ini, BAZNAS berkomitmen terus memperluas layanan ekonomi produktif, sekaligus mempercepat upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.