Minke.id — Lapas Kelas IIB Lamongan kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian warga binaan dengan menyelenggarakan pelatihan keterampilan pembuatan bakery, khusus untuk warga binaan perempuan. Pelatihan ini berlangsung di Aula Lapas dan menjadi bagian dari program pembinaan berkelanjutan yang berorientasi pada kemandirian pasca-pembebasan.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Lapas Lamongan dan Gerai UMKM Lamongan, menghadirkan Tutik Handayani dari Ratu Production sebagai instruktur pelatihan. Tutik memberikan materi dasar mengenai teknik pembuatan roti, dari proses pengadonan hingga teknik pemanggangan yang sesuai standar industri.
“Pelatihan ini bertujuan agar warga binaan memiliki bekal keterampilan wirausaha setelah bebas nantinya,” ungkap Reni Setyawati, Ketua Gerai UMKM Lamongan.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan aktif dalam setiap sesi praktik. Mereka diajarkan cara membuat adonan, membentuk roti, hingga memanggang dengan teknik yang benar. Program ini diharapkan dapat membuka peluang usaha mandiri bagi warga binaan perempuan setelah kembali ke masyarakat.
Kalapas Kelas IIB Lamongan, Heri Sulistyo, yang diwakili oleh Rahmat Wahyudi, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Gerai UMKM Lamongan dalam program pembinaan warga binaan.
“Kami ingin memastikan bahwa warga binaan, khususnya perempuan, memiliki keterampilan yang bisa mereka gunakan untuk hidup mandiri. Kolaborasi dengan pihak eksternal seperti Gerai UMKM dan praktisi kuliner sangat berarti dalam mewujudkan hal tersebut,” kata Rahmat.
Lapas Kelas IIB Lamongan terus berkomitmen menciptakan lingkungan pembinaan yang produktif, kreatif, dan berorientasi masa depan. Dengan pelatihan seperti ini, warga binaan tidak hanya mendapatkan ilmu praktis, tetapi juga motivasi untuk membangun kehidupan yang lebih baik pasca menjalani masa pidana.
“Diharapkan pelatihan semacam ini dapat terus berkelanjutan dan menyentuh lebih banyak warga binaan lainnya,” pungkas Rahmat Wahyudi.