Minke.id – PT BPR Jatim (Bank UMKM Jawa Timur) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan Top BUMD 2025 dari Warta Ekonomi, dengan predikat “With Inclusive Financing Scheme to Strengthen MSME Empowerment”. Penghargaan ini menegaskan posisi Bank UMKM Jatim sebagai bank pembangunan daerah yang tak hanya tumbuh sehat, namun juga kuat dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara inklusif.
Acara penganugerahan diselenggarakan dalam ajang bergengsi Indonesia Best BUMD Awards 2025, Selasa (30/7/2025), di Jakarta, mengusung tema “Resilient Regions, Progressive Nation: Elevating BUMD Excellence Amid Economic Shifts.” Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya, hadir langsung menerima penghargaan tersebut.
“Penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk terus bertumbuh dan berkontribusi lebih besar dalam pemberdayaan UMKM. Ini juga membuka cakrawala kami terhadap praktik-praktik terbaik dari BUMD lain di Indonesia,” kata Irwan dalam sambutannya.
Bank UMKM Jatim mencatat kinerja impresif dalam penyaluran kredit produktif. Hingga akhir 2024, sekitar 92 persen portofolio kredit disalurkan ke sektor produktif, mayoritas ditujukan untuk pelaku UMKM, bahkan hingga pelosok desa. Skema pembiayaan yang diterapkan bersifat inklusif, mudah diakses, dan pro-rakyat.
Salah satu program unggulan adalah Prokesra, kredit berbunga rendah hasil subsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selain itu, terdapat skema pembiayaan bagi petani dengan sistem pelunasan pascapanen, serta program dana bergulir hasil kolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Kami tidak sekadar menyalurkan kredit. Kami ingin menjadi agen transformasi ekonomi kerakyatan,” tambah Irwan.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan pentingnya peran strategis BUMD dalam menopang pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menyebut BUMD sebagai lokomotif utama peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penciptaan lapangan kerja.
“BUMD sangat diharapkan untuk meningkatkan kapasitas pendapatan daerah. Karena banyak daerah yang realisasi belanjanya lebih tinggi dari target pendapatannya,” jelas Tito.
Tito menilai pendekatan inklusif seperti yang dilakukan Bank UMKM Jatim perlu direplikasi oleh BUMD lainnya agar manfaat ekonomi bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Dengan capaian ini, Bank UMKM Jatim semakin memperkuat komitmennya sebagai mitra terpercaya pelaku UMKM di Jawa Timur. Melalui strategi pembiayaan inklusif dan inovatif, bank ini menjawab tantangan transformasi ekonomi daerah dengan solusi nyata berbasis kerakyatan.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Kami ingin terus hadir untuk mereka, dari desa hingga kota, dengan semangat gotong royong dan pemberdayaan,” tutup Irwan.