Minke.id – Dalam upaya memperkuat ekosistem ekspor dan pemberdayaan UMKM di Malang Raya, Bea Cukai Malang menjalin kerja sama strategis dengan dunia akademik, khususnya Universitas Negeri Malang dan Universitas Terbuka. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas akademisi dan pelaku usaha terhadap peran institusi kepabeanan dalam mendukung internasionalisasi UMKM.
Pada Kamis (08/05/2025), Bea Cukai Malang menerima kunjungan mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Universitas Negeri Malang. Kunjungan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Internasionalisasi UMKM yang diampu oleh Prof. Dr. Puji Handayati, S.E.Ak., M.M., CA, CMA.
“Kegiatan ini bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa terkait peran Bea Cukai dalam mendorong UMKM menembus pasar global,” jelas Dwi Prasetyo Rini, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Malang.
Dalam kegiatan tersebut, Bea Cukai Malang memaparkan berbagai inisiatif seperti Klinik Ekspor Bea Cukai Malang, Export Mentoring Program untuk UMKM, Campus Exporter Program untuk mahasiswa, Sharing session NGOPI Ekspor, dan pendampingan ekspor berbasis kebutuhan pelaku usaha.
Sementara itu, pada Jumat (09/05/2025), Bea Cukai Malang memfasilitasi penelitian kolaboratif yang dilakukan oleh Universitas Terbuka di Malang Creative Center (MCC). Penelitian bertajuk Ambidextrous Leadership dan Innovation Performance pada UMKM ini diikuti oleh 10 pelaku UMKM lintas sektor.
Penelitian ini bertujuan menggali peran kepemimpinan adaptif dalam mendukung kinerja inovatif UMKM di tengah tantangan pasar. Bea Cukai Malang bertindak sebagai fasilitator untuk menjembatani interaksi antara akademisi dan pelaku UMKM, memberikan ruang diskusi, serta akses terhadap data lapangan.
“Melalui pendekatan riset terapan ini, kami berharap dapat memperkuat kapasitas kepemimpinan UMKM dan menciptakan inovasi yang relevan dan berkelanjutan,” ungkap Dwi.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen Bea Cukai Malang dalam mendorong pemberdayaan UMKM berbasis riset dan kolaborasi. Dengan menjalin sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan pelaku usaha, diharapkan tercipta ekosistem UMKM yang Inklusif dan berbasis ilmu pengetahuan, berorientasi ekspor dan daya saing global, serta didukung oleh generasi muda yang kreatif dan aplikatif.
“Melalui pertukaran ide, riset, dan program edukatif, Bea Cukai ingin menciptakan lingkungan pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan dan siap menghadapi tantangan ekonomi global,” kata Dwi.