Minke.id – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui partisipasi pada Misi Dagang dan Investasi bertema “Meningkatkan Jejaring Konektivitas antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Lampung”.
Acara ini digelar di Swiss-Belhotel Lampung, Kamis (7/8/2025), dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Plt. Direktur Utama Bank Jatim Arif Suhirman, serta Direktur Utama Bank Lampung Mahdi Yusuf.
Plt. Direktur Utama Bank Jatim, Arif Suhirman, menjelaskan bahwa Bank Jatim berkomitmen meningkatkan daya saing UMKM Jawa Timur agar mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.
“Melalui Misi Dagang, UMKM memperoleh wadah strategis untuk mengenalkan produk kepada pasar potensial di Lampung. Bank Jatim tidak hanya memberikan layanan perbankan, tetapi juga pendampingan dan dukungan pengembangan usaha,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Bank Jatim mengikutsertakan tiga UMKM binaan, yakni Batik Gajah Mada, Cokelat Majapahit, dan Bawang Goreng CYS.
Produk-produk tersebut diharapkan menarik minat pengunjung dan membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku usaha.
Dalam acara yang sama, dilakukan Penandatanganan Perjanjian Penyertaan dan Pengambilalihan Saham Bersyarat antara Bank Jatim dan Bank Lampung sebagai tindak lanjut pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB). Penandatanganan dilakukan oleh Arif Suhirman dan Mahdi Yusuf dengan disaksikan langsung oleh Khofifah Indar Parawansa dan Rahmat Mirzani Djausal.
Arif menjelaskan, pembentukan KUB bertujuan memperkuat struktur, ketahanan, dan daya saing perbankan daerah.
“Kami berharap bank yang bergabung dalam KUB dengan Bank Jatim dapat menjadi Bank Pembangunan Daerah yang kompetitif, baik di tingkat regional maupun nasional,” katanya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kerja sama ini.
“Penandatanganan perjanjian ini akan memperkuat kinerja bank pembangunan daerah di dua provinsi, mendukung pertumbuhan ekonomi, sektor keuangan, dan menjadi pintu masuk kerja sama yang lebih luas,” ujarnya.
Sinergi ini juga diharapkan berjalan sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memperkokoh konektivitas dunia perbankan, serta memberi manfaat langsung bagi masyarakat di Jawa Timur dan Lampung.
Kegiatan Misi Dagang dan Investasi antara Jawa Timur dan Lampung tahun ini mencatat total transaksi Rp1,055 triliun, melonjak signifikan dibanding capaian tahun 2023 yang mencatat 35 transaksi senilai Rp285,52 miliar.
“Capaian ini adalah bukti nyata sinergi dan kepercayaan antar daerah dalam mendukung produk dalam negeri. Jawa Timur akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat pasar dalam negeri,” pungkas Arif.