Minke.id – Memperingati Hari UMKM Nasional pada 12 Agustus 2025, CPA Australia berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menggelar lokakarya literasi keuangan khusus bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Lokakarya ini dilaksanakan pada 6–7 Agustus 2025 dan diikuti oleh 30 UMKM terpilih di Banyuwangi. Peserta dipilih berdasarkan tingkat literasi keuangan yang dinilai cukup matang, sehingga materi pelatihan dapat berfokus pada penerapan praktis dan praktik keuangan tingkat lanjut.
Kegiatan ini bertujuan membekali para pelaku usaha dengan pengetahuan dan alat praktis di bidang keuangan, termasuk penyusunan laporan keuangan yang efektif. Direktorat Stabilitas Sistem Keuangan dan Sinkronisasi Kebijakan Sektor Keuangan, Kementerian Keuangan, turut memberikan informasi terkait berbagai sumber pembiayaan yang dapat dimanfaatkan UMKM.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memfasilitasi pelaksanaan lokakarya ini, sejalan dengan proyek percontohan Kementerian Keuangan untuk meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM di daerah tersebut.
Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran buku Panduan Pengelolaan UMKM: Mewujudkan UMKM yang Berkembang dan Berdaya Saing yang dirilis CPA Australia pada akhir 2024.
“Kami merasa terhormat dapat berperan penting dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia meningkatkan daya saing UMKM sebagai bagian dari program inklusi keuangan,” ujar Priya Terumalay FCPA, Kepala Regional CPA Australia untuk Asia Tenggara.
Priya menambahkan bahwa kolaborasi ini dimungkinkan berkat dedikasi anggota CPA Australia seperti Euneke Winarjo CPA, yang memimpin lokakarya di Banyuwangi.
Salah satu peserta, Siti Rofiah, pemilik UMKM makanan ringan di Banyuwangi, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini.
“Saya sangat bersyukur atas kesempatan belajar dan ilmu berharga yang saya peroleh dari pelatihan ini,” ujarnya.
Lokakarya ini menjadi pelatihan pertama yang diselenggarakan CPA Australia khusus untuk UMKM di Indonesia, menandai langkah strategis organisasi tersebut dalam mendukung literasi keuangan nasional.
Menurut Risyaf Fahreza, Kepala Subdirektorat Program dan Manajemen Pengetahuan Kementerian Keuangan, kegiatan ini selaras dengan prioritas pemerintah dalam memperkuat daya saing dan ketahanan sektor UMKM.
“Kolaborasi seperti ini menjadi bentuk sinergi yang berarti antara pemerintah dan mitra internasional dalam mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.
CPA Australia sendiri telah hadir di kawasan ASEAN selama lebih dari 70 tahun dan membuka kantor di Jakarta pada 2011. Organisasi ini berperan penting dalam pengembangan profesional di bidang akuntansi keuangan, baik di sektor publik maupun swasta di Indonesia.
Berdasarkan Survei Tahunan Usaha Kecil Asia-Pasifik CPA Australia, prospek pertumbuhan usaha kecil di Indonesia berada pada titik tertinggi dalam lima tahun terakhir, dengan 83 persen pelaku usaha melaporkan pertumbuhan pada 2024.
Priya menegaskan, wirausahawan muda yang dinamis dan terbuka terhadap teknologi menjadi motor penggerak UMKM di Indonesia. Dengan panduan yang tepat dan dukungan berkelanjutan, mereka berpotensi meningkatkan kinerja serta daya saing secara signifikan