SURON.CO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Olsera dan ARTOTEL Group resmi meluncurkan aplikasi Jajan Jajanan Lokal (JJL), sebuah inovasi digital yang bertujuan memperkuat sektor UMKM di bidang kuliner, kriya, dan fesyen. Peluncuran ini merupakan puncak dari kolaborasi yang dimulai sejak Juli 2024 dan difasilitasi oleh Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf.
Aplikasi JJL diharapkan menjadi solusi strategis dalam membantu UMKM mengelola distribusi dan logistik secara lebih efisien, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas hingga ke tingkat internasional. Inisiatif ini sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di sektor ekonomi kreatif, yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menekankan bahwa kehadiran aplikasi ini membawa dampak besar bagi pelaku usaha kecil dan menengah, terutama dalam meningkatkan efisiensi operasional.
“Aplikasi JJL dirancang sebagai solusi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap UMKM dalam mempercepat proses distribusi dan optimasi logistik. Langkah ini sekaligus memperkuat visi pemerintah dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan penerimaan negara,” ujar Irene dalam siaran pers pada Senin (30/12).
Menurut Irene, aplikasi ini tidak hanya sekadar platform transaksi, tetapi juga ekosistem digital yang mendukung UMKM bertumbuh dan berkembang.
Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder Olsera, Novendy, menegaskan bahwa JJL merupakan perwujudan komitmen Olsera dalam mempercepat digitalisasi UMKM. “Aplikasi ini memberikan solusi logistik yang praktis dan modern, memudahkan pelaku usaha memperluas pasar baik di tingkat lokal maupun internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Operating Officer ARTOTEL Group, Eduard Rudolf Pangkereg, menyoroti manfaat JJL dalam industri perhotelan.
“Tamu hotel ARTOTEL kini bisa menikmati jajanan lokal hanya dengan scan barcode. Mereka bisa memilih menu dan menunggu pesanan diantar ke kamar. Hal ini mempermudah pengalaman tamu dan secara bersamaan mendukung pelaku UMKM lokal,” jelas Eduard.
Aplikasi JJL tidak hanya menawarkan akses pasar yang lebih luas, tetapi juga membawa sejumlah manfaat konkret bagi UMKM. Mulai dari biaya operasional yang lebih rendah, kemudahan penggunaan teknologi, hingga dukungan pelatihan dan pendampingan dari tim Olsera.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menambahkan bahwa aplikasi ini akan diperluas ke jaringan hotel lain. “Kami mengundang beberapa jaringan hotel untuk hadir dalam peluncuran ini. Harapannya, aplikasi JJL bisa diadopsi secara luas dan membawa dampak positif bagi lebih banyak pelaku usaha,” tuturnya.
Peluncuran JJL menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor swasta mampu menghasilkan inovasi yang berdampak nyata. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi UMKM, memperkuat rantai pasok, dan memperbesar peluang ekonomi kreatif Indonesia di pasar global.
Dengan aplikasi JJL, masa depan UMKM Indonesia tampak lebih cerah, melangkah menuju era digital yang penuh peluang dan kemudahan.