SURABAYAONLINE.CO-Sumenep-Hari ini Senin (16/11) keluarga korban pasien bayi dari Ibu Nur Maningsih, warga Desa Nyabakan Barat Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh Anwar Sumenep Madura Jawa Timur.
Kedatangan korban dikarenakan mereka merasa bayi yang menjadi pasien diduga kuat ditukar oleh salah satu oknum yang sedang bertugas di rumah sakit tersebut.
“Saya gak tahu, itu perawat apa dokter, yang jelas oknum yamg bertugas di sana,” kata Rikso, kakak sepupu dari bapak si bayi kepada media.
Kemudian Risko memaparkan kronologi awal kejadiannya, saat itu istri sepupunya Nur Marningsih pertama dirawat di RSUD Moh Anwar saat hendak akan melahirkan. Selanjutnya pada hari pada Jumat, (13/11) Nur Maningsih melahirkan bayi mungilnya di RSUD Moh Anwar. Selang sehari dari kelahiran bayinya tepatnya pada hari Sabtu, (14/11) Nur Maningsih diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, akan tetapi tidak diperkenankan membawa pulang bayinya lantaran kondisi bayi tersebut belum sehat, artinya masih dalam proses penanganan RSUD untuk dirawat.
“Bayi nya tidak dibolehkan untuk dibawa pulang, karena belum terlalu sehat. Tapi sebelum pulang Nur Maningsih masih sempat menyusui si bayinya tersebut, dan akhirnya dia pulang bersama suaminya ke rumahnya tanpa membawa si bayi sesuai petunjuk pihak rumah sakit,” kata Risko.
Kemudian ia bersama suaminya pada hari Minggu kemarin, (15/11) kembali lagi ke RSUD Sumenep untuk menjenguk bayi yang baru berumur 3 hari tersebut dengan maksud agar biasa menyusui bayinya. Sesampainya di sana, penjaga/perawat pihak rumah sakit bukan malah menyambutnya dengan baik, akan tetapi oknum tersebut bersikap arogansi dengan nada suara yang sangat tidak elok disampaikan.
“Saat orang tua si bayi sampai di sana, dan memanggil salam, oknum penjaga/perawat kalau tidak salah, intinya petugas di sana lah, malah langsung nyerocot marah-marah. Oknum itu langsung bilang, ngapain kamu ke sini? Orang tuanya si bayi menjawab, mau jenguk anak, anaknya nomer berapa? Nomer lima, jawab si ibu bayi,” tutur Risko menyampaikan kronologi yang dialami orang tua si bayi tersebut.
Harusnya kata Risko menambahkan, tidak sepantasnya petugas rumah sakit bertindak arogansi kepada tamu (atau keluarga pasien). “Ini contoh yang tidak baik dalam memberikan pelayanan,”jelasnya.
Setelah itu orang tua si bayi disuruh menunggunya sebentar karena bayinya masih mau diambil. Setelah si bayi itu datang, Ibu Nur Maningsih langsung menyusui bayinya. Awalnya Ibu Nur Maningsih tidak sadar kalau bayinya tertukar, dia masih terus menyusui si bayi tersebut.
Dia menyadari kalau buah hatinya itu tertukar berawal saat ia sedang asik menyusui bayinya itu. Secara bersamaan menutup kepala bayi yang sedang ia susui itu terjatuh. Sontak Nur Maningsih kaget melihatnya karena bayi yang ia susui tidak sama dengan bayi pada saat ia lahirkan seingatnya.
Padahal seingatnya bayi yang ia lahirkan itu tidak memiliki rambut, alias gundul sedangkan bayi yang sedang disusuinya pada hari sabtu (14/11), memiliki rambut agak tebal. Masih dalam kebingungan, tiba-tiba bayi tersebut oleh perawat di rumah sakit RSUD Moh Anwar, langsung diambil dan di bawa pergi, bahkan saat ditanya tidak menjawab sama sekali, alias bungkam. Akhirnya dengan rasa kecewa orang tua si bayi pulang tanpa membawa bayinya.
“Sontak si ibu bilang. Ini bukan anak saya, ini bukan anak saya. Kemudian langsung memanggil perawat dan bilang ini bukan anak saya Bu, anak saya tak ada rambutnya, kog ini rambutnya banyak. Kemudian wajahnya juga lain,”kata Nur Maningsih kepada perawat yang sedang bertugas di sana, seperti disampaikan Risko
Nah, selanjutnya pada hari ini senin (16/11) keluarga korban kembali lagi ke RSUD Sumenep untuk menanyakan kejelasan persoalan tersebut. Dan mendapatkan informasi melalui telpon yang menyatakan kalau bayinya sudah diperbolehkan pulang.
“Hari ini kami beserta keluarga korban balik lagi ke RSUD, dan kebetulan tadi perawat Nelpon, katanya anaknya sudah diperbolehkan pulang. Kami sudah dari tadi pukul 09.00wib sampai di RSUD.
Sementara, secara terpisah pihak rumah sakit melalui Kepala Seksi Humas RSUD Dr. Moh. Anwar Sumenep, Arman Endika Putra memastikan tidak ada pasien yang tertukar atau ditukar di rumah sakitnya. Petugas sudah memperlakukan sesuai tatalaksana yang ditentukan.
”Itu hanya dugaan. Pasien saat itu hanya satu dan sudah diberi penjelasan gelang didepan orang tua pasien,” jelasnya singkat melalui pesan media sosialnya. (Thofu)