SURABAYAONLINE.CO, Sumenep- Dalam beberapa hari terakhir curah hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Akibatanya puluhan lahan pertanian milik warga terendam.
Tak hanya itu berdasarkan pantauan dilapangan, genangan air setinggi mata kaki orang dewasa itu juga ikut merendam jalan ruas utama akses masuk menuju Kabupaten Sumenep. Tepatnya dari arah ruas jalan selatan jalan raya Pamekasan-Sumenep di Desa Patean, Kecamatan Batuan.
Sementara ini, genangan air tersebut diduga diakibatkan sungai yang terletak tidak jauh daei lokasi sekitar lahan pertanian warga, tidak mampu menampung debit air yang cukup tinggi akibatnya air meluap. Sehingga mengenangi sawah-sawah warga.
SurabayaOnline.co mencoba mewawancarai seorang pengendara motor, Rasidi (27) yang kebetulan melintas pada saat itu mengatakan, genangan air yang merendam ruas jalan utama tersebut, sangatlah mengganggu, karena menghambat mobilitas warga. Untuk itu, ia mengharapkan agar segera ada tindakan dari pemerintah setempat.
“Air di jalan raya ini sangat mengganggu, utamanya apabila ada warga yang buru-buru atau ada keperluan. Otomatis kan harus berhenti karena banjir ini. Apalagi sampai motornya mati gara-gara banjir. Kami sangat berharap agar ada tindakan dari pihak pemerintah,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi membenarkan, kalau hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Sumenep, sejak kemarin itu telah merendam lahan pertanian milik warga di Desa Patean dan Desa Nambakor. Bahkan kata dia, Mayoritas di dua desa itu, air juga merendam hingga ke rumah-rumah warga.
“Data yang telah kami terima, ada 33 keluarga terdampak banjir di Desa Patean, dan 32 keluarga berada di Desa Nambakor,” urainya, Rabu 06 Januari 2021.
Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya juga memprediksi adanya kemungkinan jika luapan air juga akan melanda warga di Kecamatan Lenteng. Namun. Lanjut Rahman, hingga saat ini, belum ada laporan prihal luapan air tersebut.
“Yang kami data ini merupakan warga terdampak banjir yang mengenangi ke rumah-rumah. Jadi kalau untuk lahan itu ada di pertanian,” tandasnya. (Thofu)