Surabaya Online – Hipertensi atau darah tinggi ternyata bukan penyakit yang eksklusif bagi orang-orang lanjut usia, meskipun prevalensi meningkat seiring dengan pertumbuhan umur.
Sedangkan pada usia muda biasanya masuk dalam kategori hipertensi sekunder yaitu penyebabnya tertentu, yang berhubungan dengan penyakit di dalam tubuh.
“Misalnya penyempitan pembuluh darah ginjal, dengan memperbaikinya tekanan darah akan terkontrol tanpa obat,” jelas Tunggul D. Situmorang, dokter spesialis penyakit dalam, President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH), Jumat, 26 Februari 2021.
Hipertensi kategori ini hanya terjadi pada sebagian kecil orang, termasuk di kalangan anak-anak, penyebabnya bisa dicari untuk kemudian diobati.
Sementara itu, hipertensi primer adalah hipertensi yang penyebab langsungnya tidak diketahui, salah satunya adalah riwayat keturunan hipertensi pada anggota keluarga lain.
Cut Putri Ariane, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementerian Kesehatan pada Oktober lalu, mengatakan bahwa ada kecenderungan penderita penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi pada usia yang lebih muda.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, menunjukkan data bahwa angka kejadian penyakit tidak menular sudah meningkat pada usia 10-15 tahun.
Penyebabnya adalah selain terdapat warisan genetik dari orang tua kepada anaknya, pola hidup dan pola makan yang tidak sehat, yang dilakukan oleh orang tua beserta anaknya, bisa memunculkan kecenderungan penyakit yang sama.
Salah satu gaya hidup sehat yang bisa dilaksanakan adalah membatasi asupan makanan yang asin.
Sekretaris Jendral Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dokter Eka Harmeiwaty, menyarankan untuk membatasi asupan makanan mengandung garam.
Periksa label kemasan makanan, terutama untuk orang yang suka menyantap makanan siap saji yang pada umumnya tinggi kandungan garam.
Eka menekankan kepada orangtua untuk selalu memantau asupan makanan anak, karena menjaga makanan anak juga membantu mencegah hipertensi sedini mungkin.
Bila perlu cicipi dulu jajanan anak, prinsipnya bila makanan terasa asin berarti kadar garamnya sudah berlebihan.***