SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Rencana bimbingan teknik (Bintek)di Hotel Aston Inn Gresik, 29 Maret yang berbiaya Rp 10,5 juta untuk tiga orang, akhirnya memantik reaksi negatif pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Suyanto, Ketua BPD Jrebeng Kecamatan Dukun mengatakan, rencana bimtek dengan biaya Rp 10,5 juta untuk 3 orang, jelas menciderai rasa keadilan ditengah pandemi Covid-19.
“Nominal tersebut sangat tidak realistis, apalagi peningkatan kapasitas seharusnya bukan hanya untuk 3 orang tapi seharusnya seluruh perangkat desa dan anggota BPD,” ujar lelaki yang berprofesi notaris ini, Selasa (23/3).
Menurut Suyanto, pihaknya kini tengah berkomunikasi dengan beberapa ketua BPD di berbagai desa dan kecamatan untuk mengkaji ulang rencana itu
“Seharusnya melibatkan semua perangkat dan anggota BPD, atau bimtek dilaksanakan internal di masing- masing desa dengan anggaran yang realistis sesuai kekuatan APBDes setempat,” saran Suyanto yang juga Dekan FH Universitas Gresik ini.
Seperti diketahui, sejumlah anggota BPD mengeluhkan adanya rencana bimtek bertema ‘Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah’ yang menghabiskan biaya Rp 10,5 juta hanya untuk tiga orang peserta yaitu kades, sekdes dan ketua BPD.
Di Kabupaten Gresik terdapat 330 desa, bila yang ikut bimtek 3 orang setiap desa berarti terdapat 990 orang peserta. Setiap peserta berkontribusi Rp 3,5 juta, maka total anggaran Bimtek mencapai Rp 3.465.000.000. (san)