SURABAYAONLINE.CO – Financial technologi atau Fintech mengalami perkembangan pesat di Indonesia berkat dorongan pembiayaan dari Presiden Joko Widodo. Perkembangan Industri jasa keuangan berbasis teknologi digital dalam kegiatan perekonomian ini semakin terakselerasi dengan pandemi Covid-19.
Kehadiran Fintech dalam peta bisnis industri jasa keuangan di lain sisi memberi manfaat untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Jika selama ini perbankan sulit menjangkau daerah-daerah pelosok karena keterbatasan jaringan, maka dengan teknologi, Fintech mampu mengatasi persoalan itu. .
Kemudian, Presiden juga ingin fintech membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) supaya lebih banyak UMKM masuk ke pasar digital. Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam acara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Virtual Innovation Day 2021, di Istana Negara, Jakarta.
Pembiayaan fintech harus didorong untuk kegiatan produktif membangun kemudahan akses, memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang tidak terjangkau layanan perbankan. Kemudian, membantu pelaku UMKM agar lebih banyak melakukan transaksi digital yang minim aktivitas fisik, serta membantu UMKM untuk naik kelas dan masuk ke go digital,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden titip pesan kepada OJK dan para pelaku usaha dalam ekosistem fintech memastikan inklusi keuangan yang diikuti dengan percepatan literasi keuangan dan literasi digital.
Menurutnya, hal itu penting supaya kemajuan inovasi keuangan digital memberikan manfaat buat masyarakat luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Inklusi keuangan juga harus memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat khususnya masyarakat lapisan menengah ke bawah, agar menjadi solusi untuk menekan ketimpangan, dan untuk menjangkau segmen masyarakat yang belum tersentuh sistem keuangan konvensional,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi Presiden menekankan pentingnya provider keuangan digital berorientasi Indonesiasentris. Artinya, jangan cuma berpusat di Pulau Jawa, tapi juga membantu mempercepat transformasi keuangan di pelosok tanah air. Presiden juga meminta seluruh industri jasa keuangan melaksanakan program literasi keuangan dan literasi digital mulai dari desa dan daerah pinggiran.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan jasa industri keuangan, dan memfasilitasi kewirausahaan masyarakat dengan risiko yang rendah.
Presiden menambahkan, Indonesia punya potensi menjadi raksasa digital seperti China dan India. Jokowi optimistis ekonomi Indonesia masuk peringkat tujuh besar dunia pada tahun 2030 mendatang. (Windi)