SURABAYAONLINE.CO – Kementerian Perdagangan mendukung perdagangan global yang mengedepankan prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan tema Trade Expo Indonesia ke-36 Digital Edition (TEI-DE) 2021 ‘Reviving Global Trade’. Untuk itu, Kemendag berkolaborasi dengan World Fair Trade Organization (WFTO) dan Forum Fair Trade Indonesia (FFTI) menggelar Fair Trade Talk secara daring pada hari ini, Jumat (29/10/21).
“Forum bisnis Fair Trade Talk digelar guna meningkatkan pemahaman penghitungan upah, prosedur menjadi anggota WFTO, serta prosedur sertifikat jaminan WFTO dalam meningkatkan ekspor UMKM Indonesia,” jelas Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan pada sambutannya.
Penghitungan upah, menurut Marolop, sangatlah penting mengingat pembayaran yang layak/adil termasuk dalam sepuluh prinsip perdagangan yang berkeadilan yang telah dirumuskan oleh WFTO. Prinsip lainnya meliputi menciptakan peluang bagi produsen kecil, menerapkan transparansi dan akuntabilitas, melakukan praktik perdagangan berkeadilan, dan memastikan tidak ada tenaga kerja anak dan tenaga kerja paksa.
Selanjutnya, berkomitmen untuk tidak mendiskriminasi, mengutamakan kesetaraan gender dan kebebasan berasosiasi, memastikan kondisi kerja yang layak, meningkatkan kapasitas, serta menyosialisasikan perdagangan berkeadilan dan menghormati keberlanjutan lingkungan.
Marolop menjelaskan, perlu mendorong UMKM pada era keberlanjutan melalui perdagangan berkeadilan dan menjadi persyaratan dari buyer untuk ekspor utamanya di pasar Amerika dan Eropa.
“Meskipun belum menjadi persyaratan utama, UMKM pun harus mampu menyiapkan diri sejak dini dan memaknainya untuk jangka panjang. Tidak perlu menunggu besar dan mapan,” jelas Marolop.
Kemitraan Kemendag, WFTO, dan FFTI juga mendukung kebijakan negara dan gerakan di tingkat global terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan ekonomi rendah karbon (low carbon economy), utamanya dalam menciptakan iklim perdagangan yang berkelanjutan.
Bertindak sebagai pembicara yaitu Chief Executive WFTO Tamara Cobussen dan sebagai moderator yaitu Sekretaris Jenderal FFTI Netty Febriana.
Tamara menjelaskan keuntungan menjadi anggota WFTO. “Anggota WFTO akan dibantu untuk melakukan pemetaan siatuasi terkini, membuka dialog dengan berbagai pemangku kepentingan, dan dalam kepemilikan sistem,” jelas Tamara.
Dalam mengajukan pendaftaran WFTO, UMKM harus menunjukkan beberapa hal. Pertama, komitmen terhadap Fair Trade Principles dan Code of Practice WFTO. Kedua, komitmen untuk membantu kelompok/produsen kecil dan menjadi salah satu misi inti. Ketiga, performa ekonomi yang sehat dan menyerahkan satu akun finansial. Terakhir, praktik keberlanjutan dalam proses produksi atau rantai pasoknya.
Nantinya, Tamara menambahkan, akan dilakukan pendampingan kepada pelaku UMKM yang mengikuti sesi lokakarya dalam menghitung upah sesuai dengan standar perdagangan berkeadilan dan menginformasikan secara detail sertifikat jaminan WFTO. (Vega)