SURON.CO, Malang – Para pelaku UMKM sangat senang dengan keberadaan Malang Creative Center (MCC). Gedung yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Utara No 53 menjadi primadona baru bagi UMKM untuk menggelar promosi, edukasi, maupun penjualan produk-produknya.
Salah satu pelaku UMKM Hendrawan menyambut positif kegiatan yang dihelat di MCC ini. Dirinya pun mengaku senang karena diberi wadah untuk dapat berpartisipasi. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang memang memberikan wadah kepada pelaku UMKM di sini.
“Sebenarnya, sering kali saya mengikuti pameran yang diselenggarakan Diskoperindag. Namun, untuk yang di MCC baru dua kali,” ungkapnya.
Dirinya, membeberkan awal mengikuti kegiatan yang digelar oleh Diskoperindag, mendaftar di subsektor kuliner. “Nama programnya tepatnya saya lupa. Setelah mendaftar dan diverifikasi. Akhirnya kami bisa mengikuti pameran ini secara gratis,” tutur Hendrawan
Pelaku UMKM dengan merek dagangnya Rojo Donat ini mengaku banyak hal positif yang diperoleh saat dirinya menjadi binaan Diskoperindag.
“Manfaat yang diperoleh yang jelas pasti. Dampak secara langsung adalah kami difasilitasi untuk pengurusan merek dan sertifikat halal. Kemudian dari pelatihan-pelatihan tentunya dapat menambah ilmu,” terang Hendrawan
Ia pun berharap, untuk pameran di MCC terus berkelanjutan dan pelatihan-pelatihan dapat ditingkatkan.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Eko Sri Yuliadi menyampaikan, MCC akan diresmikan pada tanggal 21 Maret 2023 mendatang. Sesuai petunjuk wali kota, direncanakan Presiden Jokowi akan meresmikan Gedung MCC. Persiapan sudah dilakukan dan aktivitas hingga saat ini masih berjalan terus.
“Makanya kegiatan-kegiatan di MCC tidak pernah berhenti. Artinya sambil memberikan informasi kepada masyarakat bahwa MCC ini sudah siap untuk dipergunakan,” kata Eko.
Eko menyebutkan ada 17 subsektor ekonomi yang akan digerakkan sebagai pemberdayaan ekonomi kreatif dan saat ini sudah berjalan. “Untuk 17 sektor ekonomi kreatif (ekraf) sudah terpenuhi semua. Tinggal nanti yang komersial tinggal kami pacu untuk segera melakukan persiapan-persiapan,” ucap Eko
Dari 17 sub sektor tersebut, ada sekitar 300 pendaftar dan yang sudah dilakukan verifikasi ada 121 pelaku ekraf. Ke-17 sektor ekonomi kreatif tersebut meliputi kriya, seni pertunjukan, desain produk, seni rupa, kuliner, fotografi, musik, arsitektur, desain interior, fesyen, film (animasi) dan video, desain komunikasi visual, televisi dan radio, periklanan, penerbitan, aplikasi serta pengembangan permainan (game).(*)