Minke.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Asia Council for Small Business (ACSB) menggelar audiensi untuk membahas peluang kerja sama dalam meningkatkan efektivitas Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program ini bertujuan untuk mendorong UMKM agar lebih siap dan kompetitif di pasar ekspor.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Kemendag, audiensi dipimpin oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso atau Mendag Busan dan pendiri sekaligus Ketua ACSB Indonesia, Hermawan Kartajaya. Mendag Busan menegaskan bahwa Kemendag terus mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam program ini. “Kami berharap lebih banyak ekspor dapat didorong melalui UMKM BISA Ekspor dengan kolaborasi yang lebih luas,” ujar Mendag Busan.
Turut hadir dalam audiensi ini, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi; Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kemendag, Arief Wibisono; serta perwakilan dari ACSB, termasuk Presiden ACSB Indonesia Peng Suyoto, Senior Vice President External Diah Yusuf, Sekretaris Jenderal ACSB Ardhi Ridwansyah, dan Manajer Akun Mcorp Nining Desiwati.
Dalam audiensi ini, dibahas empat strategi utama untuk meningkatkan UMKM BISA Ekspor. Pertama, ACSB bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) dan Indonesia Marketing Association (IMA) dapat berperan sebagai agregator UMKM, yang kemudian akan berpartisipasi dalam program business matching guna memperluas akses pasar ekspor. Kedua, ACSB melalui Markplus akan mendukung pelatihan dan sekolah bagi calon perwakilan perdagangan (perwadag). Ketiga, ACSB akan membantu dalam pembinaan UMKM untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Keempat, Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional akan berpartisipasi dalam side event ACSB yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) di Milan, Italia, pada 5—7 Mei 2025.
Terkait pelaksanaan program ini, Mendag Busan mengungkapkan bahwa pada Januari 2025 telah terlaksana 72 kegiatan business matching, yang terdiri dari 40 sesi pitching dengan perwadag serta 32 pertemuan dengan buyer. Dari kegiatan ini, tercatat transaksi sebesar USD 5,22 juta, yang terdiri dari USD 1,55 juta dalam bentuk Purchase Order (PO) dan USD 3,67 juta dalam bentuk potensi transaksi melalui MoU.
Selain itu, sebanyak 196 UMKM telah berpartisipasi aktif dalam business matching sepanjang Januari 2025. Sektor UMKM yang paling diminati mencakup makanan dan minuman (mamin), kopi, rempah-rempah, furnitur, kerajinan tangan, alat kesehatan, serta produk kimia. Kegiatan ini juga berhasil mempertemukan UMKM dengan lebih dari 25 buyer dari lebih dari 10 negara mitra dagang.
Dengan kerja sama antara Kemendag dan ACSB, diharapkan semakin banyak UMKM yang mampu meningkatkan daya saing dan menembus pasar ekspor secara berkelanjutan.