SURABAYAONLINE.CO – Dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Kementerian Sosial (Kemensos) sepakat membangun kerja sama strategis melalui program pemberdayaan wirausaha.
Kesepakatan ini disampaikan langsung oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, saat audiensi dengan Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Kamis (20/3).
“Kementerian UMKM merespons konsep sinkronisasi dan sinergi antar kementerian di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat. Kami akan membagi klasifikasi dan graduasi agar program pemberdayaan lebih terarah,” ujar Menteri Maman.
Dalam kerja sama ini, konsep graduasi akan diterapkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara bertahap.
Desil 1-4 (masyarakat miskin dan miskin ekstrem) akan ditangani oleh Kemensos dengan berbagai program bantuan sosial dan perlindungan sosial.
Desil 5 ke atas akan mulai diberdayakan oleh Kementerian UMKM, Kementerian Koperasi, dan Kementerian BP2MI dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi dan wirausaha.
“Ketika masyarakat miskin ekstrem naik kelas, mereka akan diberdayakan melalui program kewirausahaan oleh Kementerian UMKM,” jelas Menteri Maman.
Sebagai langkah konkret, Kementerian UMKM akan memberikan pendampingan bagi masyarakat yang siap berwirausaha. Program ini meliputi:
Dukungan pembiayaan melalui skema Ultra Mikro (UMi) dari PNM dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.
Akses pasar agar produk-produk UMKM bisa berkembang dan bersaing di pasar nasional maupun internasional.
“Dengan akses pembiayaan yang tepat, masyarakat bisa bertransformasi dari penerima bansos menjadi pelaku usaha yang mandiri,” tambah Menteri Maman.
Menteri Sosial Gus Ipul menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan wujud nyata dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan program pemberdayaan yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan.
“Target kami setiap tahun ada keluarga dari desil 1 hingga desil 4 yang naik kelas. Dengan cara ini, penurunan kemiskinan bisa lebih signifikan dan terukur,” ujar Gus Ipul.
Dalam skema ini, Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos yang mencakup 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan menjadi sasaran utama. 60 persen dari mereka berusia produktif, yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan pelatihan dan bantuan usaha.
“Bagi mereka yang ingin berusaha, kami akan memberikan bantuan modal dan pendampingan usaha dalam program pemberdayaan,” tambahnya.
Kolaborasi Kementerian UMKM dan Kemensos ini diharapkan dapat membantu masyarakat keluar dari lingkaran kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM. Dengan strategi graduasi bertahap, pemerintah optimistis bahwa kemiskinan ekstrem di Indonesia bisa diberantas secara efektif.
“Kami berharap upaya ini benar-benar mampu mengentaskan kemiskinan ekstrem dan menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi,” tutup Gus Ipul.
Dengan langkah nyata ini, Indonesia semakin dekat menuju negara tanpa kemiskinan ekstrem dan lebih banyak masyarakat yang mandiri secara ekonomi.