Minke.id – Dalam semarak Ramadan dan perayaan HUT ke-111 Kota Malang, sebuah event wisata kuliner inovatif bertajuk “Madyopuro Mangano” resmi digelar pada Jumat (4/1/2025). Acara ini berlangsung di kawasan strategis, mulai dari area depan Terminal Madyopuro hingga Jalan Danau Jonge, dan secara langsung dibuka oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.
Mengusung konsep kuliner halal dan cashless, Madyopuro Mangano menjadi bagian dari realisasi program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, yaitu “1.000 Event”, yang selaras dengan semangat Dasa Bakti Unggulan, terutama program Ngalam Asyik yang menitikberatkan pada pengembangan ekosistem wisata dan hiburan.
“Madyopuro ini punya potensi besar karena berada di pintu exit tol. Kita ingin menjadikannya sebagai ‘pintu masuk’ Kota Malang yang menggoda, lewat festival seperti ini,” ungkap Wahyu Hidayat saat pembukaan.
111 stan UMKM hadir meramaikan festival ini, mencerminkan usia Kota Malang yang kini genap 111 tahun. Kehadiran stan-stan ini tak hanya menyajikan kuliner khas Nusantara, tetapi juga menjadi bentuk pemberdayaan ekonomi lokal secara langsung.
Event ini juga menjalin sinergi dengan berbagai pihak. Bersama Bank Indonesia, transaksi di Madyopuro Mangano sepenuhnya menggunakan sistem cashless, mendukung gerakan ekonomi digital yang inklusif dan efisien.
Tak hanya itu, aspek kehalalan produk juga menjadi perhatian penting. Bekerja sama dengan Halal Center Bahrul Maghfiroh, sejumlah pelaku usaha mendapatkan sertifikat halal, yang secara simbolis diserahkan langsung oleh Wali Kota Malang saat pembukaan.
“Halal dan cashless menjadi dua poin penting dari event ini. Ke depannya, model pelaksanaannya akan terus dievaluasi dan disempurnakan,” tambah Wahyu.
Wali Kota juga menjajal Zona Air Minum Prima (ZAMP) dari Perumda Tugu Tirta, sebagai bentuk apresiasi atas upaya menghadirkan fasilitas publik yang bersih dan sehat di area wisata kuliner.
Lebih dari sekadar event kuliner, Madyopuro Mangano adalah strategi pemerataan pembangunan Kota Malang. Dengan memilih lokasi di sisi timur kota, pemerintah berharap bisa menciptakan keseimbangan pembangunan antarwilayah, serta mengurai kemacetan yang selama ini terfokus di pusat kota.
“Kami ingin Malang tidak hanya berkembang di tengah kota. Wilayah timur, barat, utara, dan selatan harus tumbuh seimbang. Event ini jadi pemantik ekonomi dan solusi transportasi juga,” pungkas Wali Kota.
Event Madyopuro Mangano akan berlangsung hingga Kamis, 10 April 2025, dan diharapkan mampu menarik ribuan pengunjung, baik dari dalam maupun luar Kota Malang.
Dengan menggabungkan nilai religius, teknologi modern, dan kearifan lokal, Madyopuro Mangano menjadi simbol baru Kota Malang sebagai kota yang ramah, kreatif, dan terus bertumbuh.