Minke.id – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat inklusi keuangan syariah melalui pengembangan ekosistem pasar tradisional. Langkah ini dilakukan dengan menyasar klaster atau ekosistem pasar rakyat guna mendorong digitalisasi transaksi pelaku UMKM berbasis syariah.
Menurut Direktur Distribution & Sales BSI, Anton Sukarna, pasar merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat yang memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan ekonomi.
“Saat ini BSI menyasar pasar untuk membangun ekosistem halal yang nantinya akan terhubung dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi hingga penjualan,” ujar Anton dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).
BSI menghadirkan sejumlah layanan unggulan seperti BSI Agen, QRIS, dan EDC di lingkungan pasar. Langkah ini bertujuan memperluas akses layanan keuangan digital syariah agar lebih cepat, mudah, dan aman digunakan oleh pelaku usaha dan masyarakat.
“Kami optimalkan potensi transaksi melalui digitalisasi dengan Agen BSI, QRIS, dan EDC. Di sisi lain, kami juga gencar mengedukasi pedagang soal investasi emas dan pembiayaan usaha mikro hingga menengah,” tambah Anton.
Di wilayah Yogyakarta, BSI mencatat pertumbuhan signifikan. Hingga Maret 2025, jumlah merchant QRIS BSI mencapai 21.000, dengan total nilai transaksi Rp16,3 miliar dan rata-rata lebih dari 3.500 transaksi per merchant.
Selain itu, terdapat lebih dari 4.500 nasabah wirausaha yang telah memanfaatkan layanan keuangan syariah BSI.
“Segmen usaha yang mendominasi antara lain pedagang besar dan eceran, makanan dan minuman, hingga produk sosial budaya dan kerajinan,” jelas Anton.
BSI berkomitmen membangun ekosistem halal menyeluruh yang menghubungkan seluruh rantai nilai, mulai dari produsen hingga konsumen. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperluas inklusi keuangan syariah, tetapi juga meningkatkan daya saing UMKM nasional.