Minke.id – Di tengah maraknya industri batik tanah air, Batik Tulis Soedjono karya Umbar Basuki berhasil menarik perhatian publik dengan sentuhan inovasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. Berdiri sejak tahun 2019, UMKM asal Lamongan ini sukses menciptakan batik tulis custom yang tidak hanya unik, tetapi juga bernilai seni tinggi.
Mengusung konsep eksklusivitas, Batik Tulis Soedjono hanya memproduksi satu motif untuk setiap desain. Pelanggan bahkan dapat menciptakan motif sendiri sesuai imajinasi mereka. Dengan harga mulai dari Rp 250 ribu per potong, produk ini hadir sebagai pilihan batik modern yang terjangkau oleh berbagai kalangan.
“Kami ingin mengubah persepsi bahwa batik itu kuno. Batik bisa sangat personal, ekspresif, dan kekinian,” ujar Umbar.
Tahun 2022 menjadi tonggak penting bagi Batik Tulis Soedjono. UMKM ini menerima pesanan khusus dari Singapura untuk motif khas Lamongan, Daliwangun, yang menggabungkan unsur burung dali dan pohon wangun. Kini, permintaan pun terus mengalir dari kota-kota besar seperti Medan, Batam, Ternate, dan Samarinda.
Batik Tulis Soedjono tak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Umbar memulai usaha ini seorang diri, mulai dari menggambar desain hingga proses pencantingan dan pewarnaan. Namun kini, ia mempekerjakan sembilan karyawan tetap dan lima penjahit paruh waktu dari komunitas lokal.
“Kami ingin tumbuh bersama masyarakat. Maka sejak awal kami buka pelatihan membatik untuk ibu-ibu sekitar,” jelas Umbar.
Sebagai UMKM binaan BRI Unit Sugio Lamongan, Batik Tulis Soedjono mendapat berbagai dukungan, mulai dari pelatihan bisnis hingga pemasaran. Umbar mengaku peran BRI sangat besar dalam mendorong usahanya berkembang.
“Dulu saya hanya tahu produksi. Berkat mentoring dari BRI dan dukungan istri, sekarang kami bisa menjangkau pasar lebih luas,” katanya.
Kesempatan emas pun datang lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025, sebuah ajang nasional yang menampilkan 1.000 UMKM terbaik Indonesia. Acara ini membuka pintu kolaborasi dan memperluas pasar bagi pelaku usaha kecil menengah.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengatakan bahwa ajang ini merupakan bagian dari strategi BRI untuk mendorong UMKM naik kelas dan membuka akses ke pasar global.
“Program ini bertujuan membuka akses UMKM ke pasar global serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.