Minke.id – Menetapkan target penjualan terbukti menjadi kunci penting dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Target penjualan tidak hanya menjadi sumber motivasi, tetapi juga berfungsi untuk memetakan kondisi usaha dan mengevaluasi produk.
Hal ini disampaikan oleh Praktisi Komunikasi, Danis Kirana, dalam pelatihan bertema “Rencana Penjualan: Strategi Efektif Menetapkan Target Penjualan dan Membuat Rencana Kerja Tim untuk Meningkatkan Omzet”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Rumah BUMN Kota Malang by BRI pada Senin (21/4/2025) dan diikuti oleh belasan pemilik UMKM.
Dalam materinya, Danis memaparkan tiga manfaat utama dari penetapan target penjualan bagi UMKM, yaitu:
1. Memberikan Gambaran Capaian Usaha
Target penjualan membantu pemilik usaha mengetahui estimasi pencapaian dalam periode tertentu. Ini menjadi tolok ukur yang penting untuk melihat perkembangan usaha dari waktu ke waktu.
2. Meningkatkan Motivasi Penjualan
Penetapan target mendorong pelaku usaha untuk terus meningkatkan omzet. “Saat target sebelumnya tercapai, pelaku UMKM dapat menetapkan target baru guna menciptakan progres berkelanjutan,” ujar Danis.
3. Evaluasi Produk
Dengan target penjualan, pemilik usaha dapat mengevaluasi performa produk mereka. Produk yang tidak memenuhi target dalam waktu lama bisa menjadi bahan pertimbangan untuk inovasi atau bahkan dihentikan.
Selain soal target penjualan, Danis juga menekankan pentingnya membangun kerja tim dalam bisnis. Meski banyak peserta masih menjalankan usaha secara mandiri, kesadaran untuk membentuk tim dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan efektivitas kerja.
Pada sesi akhir, Danis membagikan tips sederhana untuk meningkatkan omzet, seperti menggunakan teknik bundling, yaitu menjual beberapa produk dalam satu paket dengan harga menarik. Ia juga mendorong peserta untuk rutin melakukan promosi digital, minimal melalui status WhatsApp secara konsisten.
“Promosi harus rutin, tidak hanya sesempatnya saja, agar hasilnya lebih optimal,” tegas Danis.
Salah satu peserta, Wahyu Diananto, pemilik Kopi Serbuk Malang, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari pelatihan ini.
“Saya akan menerapkan strategi digital marketing untuk mencari pelanggan,” ungkap Wahyu.
Ia juga mengapresiasi kualitas pelatihan yang diberikan oleh Rumah BUMN Kota Malang by BRI karena selain gratis, materi disampaikan dengan cara yang komunikatif dan mudah dipahami.
Menurut Koordinator Rumah BUMN Kota Malang by BRI, Indah Dwi Pangestu, pelatihan untuk UMKM digelar hampir setiap hari dengan tema-tema menarik seperti digital marketing, fotografi, legalitas usaha, hingga manajemen keuangan.
“Kami sudah membuat rencana tema pelatihan satu bulan sebelumnya,” ujar Indah.
Pelatihan ini tidak hanya untuk pelaku UMKM, tetapi juga terbuka untuk umum. Siapa pun yang ingin mengembangkan diri di dunia usaha dapat bergabung.
Dengan beragam pelatihan berkualitas ini, Rumah BUMN Kota Malang by BRI berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi dan daya saing UMKM di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif.