Minke.id — Belasan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkumpul di ruang tengah Rumah BUMN Kota Malang by BRI dalam sebuah pelatihan bertema “Membangun Usaha yang Berkelanjutan”. Pelatihan ini menghadirkan Ayrton Eduardo, Founder Crevolutionz sekaligus digital strategist ternama, yang mengajak pelaku usaha untuk tidak terjebak dalam tren sesaat alias FOMO (Fear of Missing Out).
“Kalau bikin usaha harus berpikir jangka panjang, bukan sekadar ikut-ikutan tren. Jangan sampai bisnis kita berumur pendek hanya karena mengikuti pasar tanpa strategi,” ujar Ayrton di hadapan para peserta, Rabu (30/4/2025).
FOMO dalam dunia UMKM, lanjutnya, terlihat dari banyaknya usaha seragam yang bermunculan sesuai tren—mulai dari es kepal Milo, seblak, hingga bakso goreng. Ayrton menekankan bahwa meskipun memanfaatkan momentum bukan hal yang salah, pelaku UMKM harus membangun usaha dengan visi jangka panjang agar bisa diwariskan dan tetap relevan di masa depan.
Membangun Crevolutionz sejak 2016, Ayrton mengaku sempat mengalami fase jatuh-bangun, bahkan ‘mati suri’. Namun, berkat pola pikir yang kuat dan konsisten belajar, kini ia dikenal luas sebagai konsultan brand dan strategi digital. Dalam pelatihan tersebut, Ayrton mendorong UMKM untuk terus mengasah skill dan mengikuti perkembangan teknologi, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence (AI).
“AI bisa bantu kita lebih efisien. Dari bikin caption media sosial, menulis e-mail, sampai analisis data, semua bisa dikerjakan dengan lebih cepat dan murah,” jelasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya fokus dalam membangun merek. “Kalau brand sudah dikenal, jaga konsistensinya. Jangan hari ini jual sambal, besok ganti kerupuk. Nama baik dan reputasi brand itu mahal,” tegas pria lulusan Sastra Inggris Universitas Negeri Malang tersebut.
Rumah BUMN merupakan inisiatif Kementerian BUMN bersama BRI untuk membina dan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di berbagai daerah. Koordinator Rumah BUMN Kota Malang, Indah Dwi Pangestu, menjelaskan bahwa selain pelatihan, UMKM juga mendapat berbagai manfaat lain seperti promosi gratis, akses permodalan, tempat untuk pameran produk, dan pendampingan legalitas serta sertifikasi halal.
“UMKM juga bisa pakai tempat ini secara gratis untuk kegiatan usaha, dan ada layanan perbankan seperti pembuatan rekening, QRIS, dan lainnya,” ungkap Indah.
Melalui pelatihan seperti ini, Rumah BUMN berharap UMKM di Kota Malang tidak hanya tumbuh secara kuantitas, tetapi juga naik kelas dengan strategi berkelanjutan, digitalisasi, dan manajemen merek yang kuat.