Minek.id – Pemerintah Kota Malang bersiap menyambut gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 dengan menggandeng sekitar 3.000 UMKM lokal untuk mendukung perhelatan olahraga tersebut. Langkah ini diambil guna menciptakan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat selama Porprov IX yang akan berlangsung pada 28 Juni hingga 5 Juli 2025.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyampaikan bahwa skema pelibatan UMKM sedang dimatangkan. Setidaknya akan ada 15 titik lokasi pertandingan di Kota Malang yang menjadi pusat aktivitas ekonomi warga.
“Dalam bulan ini kami matangkan keterlibatan UMKM lokal. Harapannya mereka bisa ikut merasakan dampak ekonominya, dan memberikan layanan kepada atlet, keluarga, maupun pengunjung yang hadir ke Kota Malang,” ujar Eko, Senin (19/5/2025).
Diskopindag menargetkan pelaku UMKM dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, kriya, hingga suvenir, akan dilibatkan secara aktif. Produk UMKM tersebut tidak hanya melayani kebutuhan konsumsi, tetapi juga akan memproduksi merchandise resmi Porprov Jatim 2025, seperti kaos, gantungan kunci, dan boneka.
“Kami siapkan UMKM yang bisa produksi merchandise dengan logo Porprov. Mereka akan mulai produksi dari sekarang untuk memenuhi kebutuhan atlet, supporter, dan pengunjung,” jelas Eko.
Pelibatan UMKM akan bersifat kondisional, tergantung jumlah peserta dan jenis cabang olahraga (cabor) yang berlangsung di setiap venue. Untuk cabor besar seperti sepak bola, jumlah UMKM yang dilibatkan dipastikan lebih banyak dibanding cabor skala kecil.
Setiap UMKM yang terlibat akan melalui proses kurasi agar produk yang ditawarkan berkualitas. Pemerintah juga menyiapkan fasilitas tenda dan area khusus agar aktivitas jual beli berlangsung secara tertib dan tidak mengganggu kelancaran pertandingan.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Pemkot Malang untuk mengoptimalkan dampak ekonomi kerakyatan dari Porprov Jatim 2025. Diharapkan, momen ini juga menjadi ajang promosi produk lokal ke masyarakat luar daerah.
“Harapan kami, perputaran ekonomi selama Porprov bisa signifikan. Dengan melibatkan banyak UMKM, dampaknya bisa langsung terasa ke masyarakat,” tegas Eko.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menambahkan bahwa pihaknya juga menyiapkan tim ahli untuk menghitung secara detail nilai perputaran uang selama Porprov. Hal ini penting sebagai bahan evaluasi dan pembuktian dampak ekonomi dari ajang olahraga tingkat provinsi tersebut.
“Kami siapkan tim ahli untuk menghitung berapa besarnya perputaran uang yang masuk ke Kota Malang selama event berlangsung,” ujarnya.