Minke.id – Ribuan warga membanjiri Lapangan Desa Agel, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Minggu pagi (13/7/2025) untuk menghadiri pembukaan Pasar UMKM Local Culinary and Sporty (Jelocity). Acara ini memadukan semangat kuliner lokal, produk UMKM, seni tradisional, dan olahraga dalam satu ruang publik terbuka.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga membangkitkan semangat kebersamaan, kesehatan, dan pelestarian budaya.
Pembukaan Jelocity dimeriahkan dengan penampilan musik tradisional Daul Daul khas Jangkar, yang sukses memikat perhatian pengunjung. Irama khas dan energi para penabuh Daul Daul menggugah semangat warga dan menciptakan suasana meriah bernuansa budaya lokal.
Kehadiran kesenian ini menjadi simbol kuat bahwa Jelocity bukan sekadar event komersial, melainkan juga ruang ekspresi budaya masyarakat Situbondo.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio) hadir langsung membuka acara. Dalam sambutannya, ia berharap Jelocity menjadi wadah olahraga, UMKM, dan hiburan rakyat yang unik di Situbondo.
“Saya ingin Jelocity tampil beda. Tidak hanya kuliner, tapi juga menyajikan olahraga seperti senam, gobak sodor, atau kasti. Ini semangat sportivitas dan energi masyarakat,” ujar Mas Rio.
Mas Rio juga mengungkapkan rencana menggelar Jelocity di lokasi wisata seperti pantai, dengan konsep kuliner laut.
“Bayangkan nanti kita bikin Jelocity di pantai, sambil bakar ikan. Karena ikan di Jangkar ini terkenal manis,” tambahnya disambut sorakan warga.
Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah (Mbak Ulfi) memberikan apresiasi tinggi atas kekompakan para kepala desa dan semangat warga Kecamatan Jangkar.
“Desa Agel luar biasa dengan produk UMKM-nya. Ke depan, pasar ikan juga harus dibuka agar potensi perikanan tangkap Jangkar benar-benar dioptimalkan,” kata Mbak Ulfi.
Mbak Ulfi juga mengajak para investor melihat langsung potensi kelautan dan perikanan tangkap di wilayah ini.
Wira Mukti, Camat Jangkar sekaligus penggagas Jelocity, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi lintas sektor.
“Ini bukan kompetisi dengan kecamatan lain, tapi bentuk komitmen kami menciptakan ruang promosi UMKM yang kreatif dan terbuka untuk semua,” jelasnya.
Wira juga memastikan bahwa Jelocity akan menjadi kegiatan berkelanjutan, dengan perbaikan dari waktu ke waktu.
Kegiatan Jelocity Situbondo membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, seniman, dan masyarakat dapat melahirkan inovasi berbasis budaya lokal yang berdampak nyata. Tidak hanya sebagai ajang promosi produk, Jelocity juga menjadi simbol penguatan identitas lokal, kebangkitan ekonomi rakyat, dan promosi pariwisata Situbondo.