SURABAYAONLINE.CO, Bangkalan – Pembangunan centra Industri Kecil Menengah (IKM) di pintu masuk menuju Jembatan Suramadu sisi Madura, kali ini mendapat kucuran dana lagi senilai Rp. 36 Miliar, untuk melanjutkan pembangunan.
Kucuran dana puluhan miliar tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022, yang diperuntukkan membangun sebanyak 20 unit gedung produksi dan pagar, sebagai perlengkapan sarana dan prasarana (Sarpras) gedung tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Kabupaten Bangkalan, Salman Hidayat menyebutkan, pembangunan lanjutan centra IKM saat ini sudah proses dilakukan.
Pengerjaan itu, sudah berjalan sekitar satu bulanan, jika di prosentasekan sudah sekitar 25 persen capaian pembangunan Centra IKM tersebut. “Pengerjaan sudah mulai dilakuka semenjak akhir bulan Juli lalu,” kata dia saat dikonfirmasi, Senin (26/9/2022).
Salman menyebutkan, meski sudah mendapat kucuran dana puluhan miliar tahun ini, dia mengaku dana tersebut masih belum cukup untuk menyelesaikan kebutuhan gedung IKM.
Sebab, dana pembangunan tahun ini hanya di proyeksikan terhadap 20 unit gedung produksi dan pagar, sebagai perlengkapan sarana dan prasarana (Sarpras), serta musolla dan kamar mandi di sekitaran gedung tersebut.
“Masih banyak sebetulnya yang masih belum selesai dari gedung IKM ini termasuk pengolahan IPAL nya (Instalasi Pengolahan Air Limbah),” ucap dia.
Kata Salman, gedung IKM ini nantinya lebih kepada produksi bukan perdagangan, sehingga saat ini masih membutuhkan sarana pengolahan IPAL atau limbahnya. “Karena kita sifatnya memproduksi, maka butuh pengolahan limbah juga,” lanjut dia.
Meski masih belum rampung secara keseluruhan, Salman menargetkan, tahun depan gedung IKM ini bisa digunakan. “Insyaallah, tahun depan kita gunakan gedung itu,” katanya.
Dia menjelaskan, fasilitas yang disediakan pada gedung centra IKM ini, nantinya juga di sediakan mesin produksi, sehingga pelaku IKM nantinya tinggal menempati saja.
“Pelaku IKM nanti langsung bisa menempati, karena kita sudah menyediakan kelengkapan di gedung tersebut, terutama mesin produksinya,” tuturnya.
Menurut Salman, pembangunan centra IKM ini dilakukan sejak tahun 2017 silam, total anggaran yang telah dihabiskan sekitar Rp. 74 Miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).
Untuk diketahui, Salman menyebutkan bahwa fokus produksi yang akan dilakukan oleh pelaku IKM ini nantinya lebih kepada industri kain batik. (imam)