SURON.CO, Kediri – Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) menerjunkan tim untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pedagang nasi pecel di Jalan Dhoho. Hal ini terkait adanya keluhan masyarakat perihal harga nasi pecel di Jalan Dhoho yang dinilai tidak wajar,
Bekerja sama dengan satpol PP Kota Kediri serta didampingi ketua Paguyuban PKL Jalan Dhoho, tim melakukan penelusuran di sepanjang Jalan Dhoho mulai sisi utara hingga selatan. Hasil sidak ditemukan banyak pedagang yang sudah memasang banner harga.
“Saat kita lakukan sosialisasi ternyata sudah banyak pedagang yang memasang banner harga. Namun ada yang belum mencantumkan item menu secara keseluruhan. Bagi yang belum mencantumkan menu secara keseluruhan, kita imbau agar mengganti banner-nya,” ujar Kepala Disperdagin Tanto Wijohari, Sabtu (25/3).
Bagi pedagang yang belum memasang banner harga dan belum mencantumkan harga secara keseluruhan, Tanto menyampaikan sesuai kesepakatan pedagang siap untuk mengganti atau memasang banner harga hingga hari Senin mendatang. Guna memonitoring hal tersebut, Disperdagin telah bekerjasama dengan Satpol PP yang siap melakukan patroli rutin.
“Kalau ada pedagang yang belum mencantumkan harga nantinya bisa langsung ditegur oleh Satpol PP. Banner yang hanya mencantumkan harga nasi pecel tumpang saja harus diganti serta wajib memasang banner daftar harga secara keseluruhan. Alhamdulillah seluruh pedagang menyanggupinya,” tuturnya.
Dilanjutkan Tanto, untuk menghindari mark up harga pecel tumpang Jalan Dhoho, selain memberikan pembinaan dan sosialisasi ke pedagang, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar membeli pecel ke pedagang yang sudah memasang banner harga serta menjadi konsumen yang bijak.
“Pedagang harus memenuhi kewajiban memasang daftar harga. Konsumen juga harus lebih selektif membeli makanan di seputar Jalan Dhoho ke pedagang yang sudah mencantumkan harga,” ujarnya.
Kalaupun tidak dicantumkan harga, diharapkan untuk tidak beli di situ karena kewajiban untuk memasang banner harga sudah disosialisasikan. Selain itu, konsumen diharapkan tak segan untuk menanyakan daftar harga makanan ke pedagang sebelum membeli.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Jalan Dhoho Nur Badik mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan berita viral terkait mark up harga nasi pecel Jalan Dhoho. Ia melanjutkan bahwa selama ini sudah ada kesepakatan dengan seluruh paguyuban pedagang dan disepakati harga nasi tumpang pecel, yakni delapan ribu rupiah.
“Sudah kita sepakati jika harga pecel tumpang delapan ribu rupiah. Namun jika di lapangan mungkin ada yang menjual di luar harga tersebut, kita kembalikan ke penjual. Termasuk ketika hari raya karena adanya kenaikan komoditas bahan pokok dimungkinkan ada kenaikan harga. Namun kenaikannya hanya sedikit sekitar dua ribu rupiah saja,” jelasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya ada berita viral di medsos tersebut adalah terkait harga nasi pecel di Jalan Dhoho. Di medsos itu disebutkan bahwa ada rombongan 4 orang asal Surabaya yang makan nasi pecel plus minuman di trotoar Jalan Dhoho, Kota Kediri, ditarik harga Rp.180 ribu.(*)