Minke.id – Deliwafa Fest Vol 5 kembali hadir menyemarakkan Kota Surabaya dengan berbagai keseruan di Jatim Expo, Sabtu (8/3). Acara tahunan ini menjadi wadah bagi UMKM lokal untuk berkembang, sekaligus menghadirkan hiburan dari musisi-musisi ternama Jawa Timur.
Menurut Tom Liwafa, penyelenggara acara, Deliwafa Fest kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena digelar saat bulan Ramadan. Selain bazar UMKM, acara ini juga menghadirkan santunan anak yatim sebagai bagian dari kegiatan sosial.
“Kali ini kami menambahkan santunan kepada anak yatim dan menghadirkan lebih banyak musisi lokal,” ujar Tom.
Pada gelaran tahun ini, 40 stan UMKM makanan dan minuman turut meramaikan acara. Tom menargetkan penjualan 100% untuk para pelaku UMKM yang berpartisipasi.
“Kami optimistis, pada acara pertama hingga keempat target penjualan mencapai 70 persen. Untuk acara kelima ini, kami ingin UMKM bisa mencapai penjualan maksimal,” tegasnya.
Beberapa musisi lokal ternama juga ikut memeriahkan acara, seperti TwentyNine, FakeDopp, Niken Salindry, Aftershine, Gildcoustic, dan NDX AKA.
Selain itu, stan Bakso Mas Roy yang dijaga oleh Tessy Bonek menjadi salah satu daya tarik utama. Tahun ini, mereka membawa 700 porsi bakso setelah tahun sebelumnya sukses menjual habis 500 porsi.
“Tahun lalu bawa 500 porsi, alhamdulillah ludes. Kali ini bawa 700 porsi, semoga terjual semua karena yang datang makin ramai,” kata Tessy.
Deliwafa Fest tidak hanya berfokus pada hiburan dan kuliner, tetapi juga mengusung misi ekonomi kreatif yang memperkuat UMKM lokal.
“Kita harus mengikuti perkembangan zaman dengan menggabungkan misi sosial dan dukungan kepada UMKM. Ini bentuk ekonomi kreatif yang memastikan uang yang dibelanjakan masyarakat tetap berada di tangan pelaku UMKM,” ujar Tom.
Anggota Komisi VII DPR RI yang turut hadir di acara tersebut juga menekankan bahwa festival ini memberikan dampak positif langsung bagi pelaku UMKM.
“Saya yakin UMKM happy dengan acara ini. Mereka merasakan langsung dampak positifnya,” ungkapnya.
Deliwafa Fest Vol 5 diharapkan menjadi momentum bagi UMKM lokal untuk naik kelas, meningkatkan daya beli masyarakat, serta semakin menyemarakkan bulan Ramadan di Kota Surabaya.