Minke.id – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan menargetkan sebanyak 20 produk olahan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat masuk ke toko modern pada tahun 2025. Upaya ini dilakukan untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Sejak 2024, tercatat baru 10 produk UMKM yang berhasil masuk ke toko modern. Jumlah tersebut masih terbilang rendah, mengingat di Pamekasan terdapat sekitar 75 produk olahan UMKM yang berpotensi bersaing di ritel modern.
Kepala Bidang (Kabid) Produktivitas Kerja Diskop UKM dan Naker Pamekasan, Ika Yulia Rakhmawati, mengakui bahwa tantangan utama dalam proses ini adalah ketatnya persyaratan yang diberlakukan oleh toko modern.
“Kita akan lakukan secara bertahap, karena memang sangat sulit untuk mendapatkan akses atau izin pemasaran di ritel modern saat ini. Oleh karena itu, pelaku UMKM harus lebih kreatif,” ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Menurut Ika, dari seluruh produk UMKM yang diajukan, hanya 12 yang berhasil lolos tahap kurasi. Namun, dua di antaranya gagal mendapatkan barcode, sehingga hanya 10 produk yang berhasil masuk ke rak toko modern.
“Kami belum tahu pasti penyebab gagalnya mendapatkan barcode tersebut. Tetapi yang jelas, kami akan terus memfasilitasi semua pelaku UMKM agar bisa memasarkan produk mereka lebih luas,” tambahnya.
Untuk mencapai target 20 produk UMKM yang bisa dipasarkan di toko modern, Diskop UKM dan Naker telah menyiapkan berbagai langkah strategis, di antaranya pendampingan dan pembinaan bagi pelaku UMKM selama proses pengajuan ke toko modern, pelatihan berbasis kompetensi guna meningkatkan kualitas produk dan keterampilan bisnis pelaku usaha, serta peningkatan pemenuhan standar produk, seperti sertifikasi halal, izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta pengemasan produk yang sesuai standar pasar modern.
Ika menegaskan bahwa banyak pelaku usaha yang masih kesulitan memenuhi standar produk, termasuk dalam hal legalitas dan kualitas kemasan. Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan pendampingan agar semakin banyak produk UMKM Pamekasan yang lolos kurasi dan dapat bersaing di pasar modern.
“Kami akan tetap mengusahakan agar semakin banyak produk olahan UMKM bisa masuk ke toko modern. Dengan begitu, pasar mereka semakin luas dan pendapatan para pelaku usaha meningkat,” pungkas Ika.
Diharapkan, dengan adanya program pendampingan ini, semakin banyak produk UMKM Pamekasan yang bisa bersaing di toko modern dan merambah pasar nasional. Program ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga mendorong digitalisasi dan modernisasi sektor UMKM di Pamekasan.