Minke.id – Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Timur tidak terdampak secara langsung oleh kebijakan penambahan nilai ekspor ke Amerika Serikat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, Kamis (10/4/2025).
Menurut Endy, ekspor ke Amerika selama ini lebih banyak didominasi oleh produk dari sektor industri, bukan dari pelaku UKM.
“Jadi kalau dari kami dari sisi UKM itu rata-rata memang yang bisa ekspor ke sana itu sifatnya industri, bukan UKM,” jelasnya.
Salah satu contoh produk yang sukses menembus pasar Amerika adalah furniture. Namun, produk ini berasal dari industri skala besar, bukan UKM.
“Jadi kalau barang-barang seperti furniture itu sudah masuk kategori industri,” tambah Endy.
Meski belum terdampak, Dinkop UKM terus melakukan pemantauan terhadap kebijakan ekspor dari pemerintah pusat. Koordinasi dan update informasi rutin dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan.
“Kalau ada kebijakan pemerintah terkait barang-barang ekspor, tentu kita siap mengikuti arahan pusat,” tegasnya.
Meski kontribusi ke pasar Amerika masih terbatas, UKM Jawa Timur mulai menunjukkan taringnya di kancah ekspor global. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, produk gerabah dari UKM Jatim pernah menembus pasar Jepang pada 2024.
Lebih membanggakan lagi, melalui program UMKM BISA Ekspor (Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor), beberapa produk perikanan UKM Jatim berhasil masuk ke pasar Amerika, Tiongkok, Jepang, dan Singapura pada akhir 2024.