Minke.id – Sebanyak 24 Koperasi Merah Putih (KMP) resmi beroperasi di Kota Batu sebagai bagian dari program nasional penguatan ekonomi kerakyatan berbasis desa. Peluncuran ini diresmikan secara serentak di seluruh Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto dan menjadi momen bersejarah dalam upaya mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan sosial.
Kota Batu tercatat sebagai salah satu daerah dengan capaian 100 persen pendirian KMP, menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa dan kelurahan.
“Koperasi Merah Putih di Kota Batu adalah alat perjuangan masyarakat dalam membangun ekonomi yang mandiri. Ini bukan sekadar simbol, tetapi upaya nyata untuk membuka akses permodalan, memperkuat pasar lokal, dan mengurangi kesenjangan,” ujar Wali Kota Batu, Nurochman, atau yang akrab disapa Cak Nur.
Tidak berhenti pada seremoni, operasional KMP di Kota Batu akan langsung terhubung dan berkolaborasi dengan Koperasi Multi Pihak Coosae, entitas koperasi modern yang telah berpengalaman dalam membangun ekosistem pasar lokal.
Kolaborasi ini mencakup:
- Penguatan kelembagaan koperasi
- Pengembangan produk unggulan
- Akses pembiayaan dan digitalisasi usaha
- Penguatan pertanian berkelanjutan
- Pemetaan potensi ekonomi desa
Cak Nur menegaskan bahwa koperasi adalah instrumen ekonomi berbasis gotong royong yang menyatukan berbagai kelompok masyarakat, mulai dari petani, pelaku UMKM, pemuda desa, hingga pedagang kecil.
“Koperasi ini milik rakyat. Bukan milik elite. Di sini, semua bisa tumbuh bersama. Nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang menjadi fondasi koperasi adalah kekuatan asli masyarakat kita,” tegasnya.
Sebagai bentuk keberlanjutan, Pemerintah Kota Batu akan memberikan pendampingan manajemen koperasi, fasilitasi akses pembiayaan, serta pelatihan digitalisasi usaha dan penguatan jejaring pasar. Harapannya, produk-produk lokal dari petani dan UMKM dapat menembus pasar nasional, ritel modern, hingga ekspor.
“Kita ingin koperasi ini bukan hanya aktif, tetapi benar-benar hidup dan berdampak. Ia harus menjadi tulang punggung ekonomi lokal menuju Indonesia Emas 2045,” lanjut Cak Nur.
Dengan terbentuknya KMP dan dukungan koperasi induk Coosae, Kota Batu mengukuhkan diri sebagai daerah yang berkomitmen terhadap ekonomi kerakyatan yang kolaboratif, berkelanjutan, dan inklusif. Koperasi Merah Putih bukan sekadar target administratif, melainkan simbol keberdayaan masyarakat dalam membangun masa depan yang lebih mandiri dan sejahtera.