SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Masalah modal dan pemasaran yang sering menghantui pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Gresik bakal sirna melalui program Kartu UKM Bangkit yang diusung pasangan Qosim – Alif.
Penegasan itu disampaikan Cabup Moch Qosim dan Cawabup dr Asluchul Alif Maslikan ketika bertemu masyarakat Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kamis (15/10) malam.
Melalui rilis yang diterima SurabayaOnline, Jumat (16/10) siang, disebutkan saat dialog di Alun-alun Pondok Mburi Wong Bodo, Desa Sidowungu, Nuhartini, pengusaha keripik usus nitip mandat kepada Qosim-Alif untuk membantu memasarkan usaha UKM setempat.
Menurut Pak Qosim, Desa Sidowungu dikenal sentra prduksi daging ayam dan bebek. Hampir seluruh pasar di Gresik, Surabaya dan Sidoarjo dipasok dari Sidowungu sebanyak 40 ton sehari.
“Dengan Kartu UKM Bangkit, QA akan mewujudkan daya saing ekonomi lokal, bantu akses permodalan, memberikan fasilitas produk unggulan perdesaan berbasis e-commerce serta optimalisasi peningkatan status desa,” jelas Pak Qosim.
Sementara Dokter Alif menyatakan jika Qosim-Alif terpilih, semua toko modern yang ada di Kabupaten Gresik, khususnya Kecamatan Menganti wajib hukumnya menerima keripik usus produksi warga.
“Jika tidak mau, maka akan kita tutup bersama-sama toko tersebut,” tegas Dokter Alif.
Selain itu , Dokter Alif juga menyiapkan program e-Comerce untuk pelaku UKM dengan membuat platform marketplace Pemkab Gresik.
Nantinya, hasil produksi warga Menganti bisa dinikmati warga di Kecamatan Tambak dan Sangkapura, Pulau Bawean. Bahkan bisa pula dinikmati warga yang ada di Malaysia dan Arab Saudi.
“Era industri 4.0 tidak ada batasan penjualan, melalui pemasaran digital yang akan difasilitasi pemerintah , semua produksi UKM Gresik bisa tersebar ke seluruh Indonesia,” kata Dokter Alif. (san)