SURABAYAONLINE.CO – Siapa bilang Pandemi Covid-19 itu musibah? Menurut Prof Dr Ali Zum Mashar, Pandemi Corona bisa jadi momentum Indonesia jadi raksasa pangan dunia.
Menurut pakar mikroorganisme internasional pembuat pupuk Bio P 2000 Z yang fenomenal itu, semua negara di dunia kini terancam kekurangan pangan gara-gara Corona. Itu sebabnya ia setuju dengan langkah yang diambil Presiden Joko Widodo terkait ancaman krisis pangan.
Untuk mencapai tujuan ketersediaan pangan dengan cepat, menurut Prof Ali Zum Mashar, tidak ada jalan lain kecuali revolusi kebijakan di bidang pangan.
Profesor kelahiran Kudus yang juga Wakil Ketua Umum Serikat Tani Islam Indonesia (STII) ini menambahkan, ia bersama PT Madani Agro Bogor juga mengajak petani melakukan lompatan 2-4 kali dari kondisinya saat ini.
“Kalau produksi padi petani bisa kita tingkatkan 2-4 kali lipat, in syaa Allah negara kita bisa swasembada pangan. Dan bukan tidak mungkin, Indonesia bakal jadi pengekspor beras terbesar di dunia,'” ujar perekayasa genetika benih padi Trisakti itu.
Prof Ali Zum Mashar, Sabtu (22/08/2020) siang melalui perangkat zoom meeting, memberikan pembekalan kepada perwakilan petani dan kelompok tani dari 15 kabupaten di Jawa Timur.
Peserta sosialisasi aplikasi padi Trisakti dan pupuk MIGO itu datang dari Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Probolinggo, Malang, Blitar, Kediri, Bojonegoro, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, serta Ngawi.
Prof Ali Zum menjelaskan, di Kabupaten Merauke (Papua) dan Indra Giri Hilir (Riau) yang tanahnya asam, aplikasi benih padi Trisakti dan pupuk Bio 2000 Z yang kini dikenal dengan nama Mikroba Google (MIGO) terbukti bisa meningkatkan hasil produksi 2-4 kali lipat.
Bahkan, di Indra Giri Hilir yang lahannya ekstrem, gambut payau, per hektar bisa menghasilkan 20 ton per hektar per tahun. Sementara petani sawit hanya menghasilkan 2 ton per tahun. “Petani sawit dapatnya Rp 14 juta/tahun, sedangkan petani padinya dapat Rp 100 juta per tahun,” jelasnya.
Untuk itu Ali Zum Mashar minta para aplikator benih padi Trisakti dan pupuk MIGO benar-benar mengikuti petunjuk penanaman yang dibuat PT Madani Agro.
“Untuk menyusun petunjuk penanaman itu saya sudah melewati ratusan percobaan. Jadi petani tinggal ikuti saja,” katanya.
Di kebun percobaan PT Madani Agro di Banten seluas 63 hektar, aplikasi benih padi Trisakti dan pupuk MIGO pernah menghasilkan 16,5 ton per hektar. Bahkan pernah mencapai 22 ton per hektar. Padahal kebun percobaan PT Madani Agro itu bekas lahan pertambangan yang menyisakan pasir saja.
Padi Trisakti hasil rekayasa genetika Prof. Dr. Ali Zum Mashar ini selain berproduksi tinggi, umurnya pendek (genjah) dan jenis berasnya kelas premium.
“Sudah saatnya petani diperkenalkan dengan varietas padi baru yang produksinya tinggi. Salah satunya adalah padi Trisakti yang dalam satu hektar bisa menghasilkan minimal 10 ton,” ujar Choirul Anam, S.HI, Kepala Perwakilan PT Madani Agro Jawa Timur.
Choirul Anam menjelaskan, benih padi Trisakti dan pupuk MIGO adalah karya Prof Ali Zum Mashar.
Pupuk MIGO yang adalah pupuk hayati cair yang bekerja mengatasi kegersangan tanah dan jadi anasir penghambat produksi tanaman.
“Dengan cara merangkum kekuatan mikroorganisme unggul, pupuk MIGO mampu mendorong tanaman berproduksi maksimal,’ jelas Choirul Anam.
Melalui acara sosialisasi aplikasi padi Trisakti dan pupuk MIGO, Anam berharap, petani di Jawa Timur benar-benar mengikuti SOP (standart operasional prosedur) yang dibuat PT Madani Agro agar hasil produksi padi Trisakti bisa didorong hingga 16 ton per hektar.
“Pengalaman di Jawa Barat dan Jawa Tengah dan di Kalimantan Selatan, hasil panen padi Trisakti bisa mencapai 15 hingga 16,5 ton per hektar. Seharusnya di Jawa Timur juga bisa,” katanya.
Kantor Perwakilan PT Madani Agro Jawa Timur beralamat di Jalan Raya KH Ach. Marzuki Nomor 16 RT 2 RW 1 Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.
Sementara Direktur Utama PT Madani Agro, KH Faturrahman Mahfudz yang hadir langsung ke Sidoarjo untuk sosialisasi program aplikasi padi Trisakti dan pupuk MIGO di Jawa Timur menjelaskan, untuk program kerja sama dengan petani, PT Madani Agro memberikan bantuan sarana produksi padi (saprodi) senilai Rp 9 juta dan biaya garap sawah Rp 6 Juta per hektar.
“Petani cukup sediakan lahan, ikuti SOP, jaga baik-baik tanaman, hasil panen dibagi dua sama rata,” katanya.
Petani dan kelompok tani di Jawa Timur yang ingin bekerja sama dengan PT Madani Agro untuk menanam padi Trisakti dengan pupuk MIGO bisa SMS atau WA ke nomor Bapak Udin 082-142-508-937. (Yami Wahyono)